Pages

Saturday, October 24, 2015

Blogging Again!!!

It's been a very long time I didn't update my blog since I was in college. Four years, yes, four years. So many things happened, ups and down. From my first working to being student again.

For now on, I'll try my best to update this blog. I'll write anything, particularly my traveling experience. My past traveling might not be posted or even so, will be not in chronological order. So, stay tuned!

Wednesday, October 21, 2015

Sanghyang Heuleut, Laguna Tempat Bidadari Membasuh Peluh

Hello weekenders, 

Pernah denger tempat (wisata) yang lagi ngehitz bernama Sanghyang Heuleut?

Yap, beberapa waktu lalu gw ke sana. Sebenernya pertama kali denger Sanghyang Heuleut dari temen Couchsurfing Bandung yang suka explore tempat tempat unik di Bandung. Karena penasaran, gw kepoin foto-foto di sana. Makin membuncah lah hasrat gw untuk meng-explore Sanghyang Heuleut. Tapi eh tapi kalo sendirian mager, ngajak temen sepermainan, pada gak bisa. Akhirnya hasrat itu dipendam dulu sampai nemu momen yang pas. 

And, the right moment came. Randomly, group whatsApp trip ke Ciletuh juga berencana ke sana. Sabtu, 17 October 20115 kami bersepuluh pergi untuk mengexplore Sanghyang Heuleut. Dirangkum dari pengalaman pribadi dan beberapa sumber, berikut info dan legenda seputar Sanghyang Heulueut

Sanghyang Heuleut berada di kawasan PLTA Saguling, Raja Mandala, Cipatat, Bandung Barat. Patokan yang paling mudah adalah PLTA Saguling. Rute untuk mencapai lokasi ini jika dari arah Kota Bandung adalah : Kota Bandung – Kota Cimahi – Padalarang –  Jalan Raya Padalarang – Raja Mandala – Pintu gerbang PLTA Saguling. Jika lewat toll, bisa exit toll Padalarang  dan terus lanjut Jalan Raya Padalarang – Raja Mandala – Pintu gerbang PLTA Saguling.

Rumor has it, warga sekitar di kawasan Saguling bahwa Sanghyang Heuleut ini dahulu sering dikunjungi oleh para bidadari jika ingin mandi dan turun dengan menggunakan pelangi yang sangat indah warnanya. Dan tempat ini pula yang dipercayai sebagai tempat Dayang Sumbi, ibu dari Sangkuriang untuk mengambil air minum, mandi dan mencuci pakaian miliknya. Mungkin dari legenda inilah nama Sanghyang Heuleut berasal. Jika diartikan kata per kata, “Sanghyang” memiliki arti sebagai “tempat yang suci”, sedangkan “Heuleut” memiliki arti “selang antara dua waktu”.

Secara geologis, Danau Sanghyang Heuleut ini danau purba yang diperkirakan terbentuk dari hasil letusan Gunung Api Purba yang bernama Gunung Sunda.  Hal itu dibuktikan dengan banyaknya terdapat bebatuan besar di sekitaran danau. Danau ini terselamatkan dengan hadirnya bendungan Saguling yang masih menjadi sumber air dari Danau Sanghyang Heuleut ini.

Untuk mencapai lokasi Danau Sanghyang Heuleut ini diperlukan extra usaha karena akses jalan yang cukup sulit dengan menyusuri sungai dengan bebatuan yang besar, serta harus melewati hutan yang cukup lebat. Pengunjung harus dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 3-4 km atau sekitar 1-2 jam trekking.  Saat kami ke sana, warga sekitar sudah menyiapkan lahan untuk tempat parkir pengunjung. Pengunjung dikenakan tarif retribusi parkir 5 ribu  untuk sepada motor dan 10 ribu untuk mobil.

Dari area parkir, berjalan ke lokasi PLTA Saguling yang terdapat pipa raksasa, lalu trekking ke arah hutan dan berjalan melawan arus sungai. Disarankan memakai sandal gunung atau sepatu waterproof demi kenyamanan selama perjalanan. Perjalanan kurang lebih sekitar 1 Km dan di ujung akan menemukan sebuah gunung kecil yang terdapat gua Sanghyang Poek. Menurut warga, gua Sanghyang Poek ini juga tempat bersemedi. Di dalamnya terdapat dua jalan, yang satu akan kembali ke tempat semula, sementara yang satu lagi entah nembus ke mana karena dianggap tak berujung. Dari Gua Sanghyang Poek lanjutkan perjalanan melawan arus sungai sekitar 2 Km. Danau Sanghyang Heuleut ini berada di ujung sungai Sanghyang Poek.

Sanghyang Poek


Explorer - Sanghyang Poek


Laguna cantik berwarna kehijauan di tengah hutan yang dikelilingi bebatuan besar. Some people call it 'a piece of paradise'. Perjalanan jauh terbayar dengan keindahan danau dan pemandangan di sekitar. Bagi yang tidak bisa berenang, dilarang keras bermain sampai ke tengah karena cukup dalam. Sementara, bagi yang bernyali dan hobi memacu adrenalin, bisa loncat dari bebatuan di pinggir danau. Terdapat beberapa level ketinggian bebatuan yang menarik untuk dicoba. Sekali lagi, sangat tidak disarankan bagi yang tidak bisa berenang.

The lagoon where the angels bathed

  
Surounded by massive rocks 

Strike a pose!

The lagoon


Ready to jump


Jumping off the stone


Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa lokasi Sanghyang Heuleut yang sebenarnya masih jauh. Lokasi yang sekarang dikenal sebagai Sanghyang Heuleut , sebenarnya adalah Sanghyang Gobang. Untuk mencapai Sanghyang Heuleut, masih harus lanjut berjalan 3-4 jam lagi dari lokasi danau. Karena itulah, Sanghyang Heuleut yang ‘asli’ masih belum banyak terjamah dan masih sangat alami. Tidak banyak yang berani ke sana karena medan yang sangat sulit.

Jika ke sana,jangan pernah mencorat-coret bebatuan dan jangan lupa bawa kembali sampah yang kamu bawa. Stop vandalism and littering and keep it clean. Tak dapat dipungkiri, ramainya postingan foto-foto Sanghyang Heuleut di sosial media menjadi magnet para traveler untuk datang langsung ke sana. Namun, sayangnya tidak semua traveler punya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan.

I don't recommend you to visit it, but if you're interested in, it’s really worth visiting. Think about the location, your physical condition and the way to get there. If nothing matters you, what are you waiting for??? grab you backpack and go! :p


Never stop exploring nature and be a wise traveler. 

Tuesday, August 25, 2015

CS Bandung Trip: Stone Garden & Goa Pawon

Hello fellas,

Jadi ceritanya Gw  udah lama pengen banget ke Stone Garden. Sebenernya lumayan deket, masih di daerah Padalarang, Bandung Barat. But, the problem is, kalo cuma sendiri atau berdua doang bareng trip mate gw si Rini, kok agak agak mager yah.

Out of nowhere, lagi iseng buka web, nemu event di Couch Surfing yang mau ngadain trip ke Stone Garden dan Goa Pawon. Pucuk dicinta ulam pun tiba, langsung join lah gw dan ngajak Rini. Sempet bingung antara mau ngangkot dari Bandung dan ketemu CS Bandung atau bawa motor sendiri terus ketemu di TKP. Akhirya dengan pertimbangan efisiensi, kami bawa motor supaya lebih praktis,

My very first trip with CS Bandung members started on August 24. Sempat nyasar lumayan jauh dari gerbang masuk Stone Graden, akhirnya kami sampai juga di lokasi. Rupanya CS Bandung sudah sampe dari tadi dan sudah di atas. Berikut ini penampakan Stone Garden Geopark.







Sorry, gak terlalu banyak ngambil foto, cuma modal kamera hp soalnya. Kami pun berkenalan dengan CS Bandung yang ikut trip. Lupa ada berapa orang yang join sekatar 18 orang. 


After taking some photos, we continued our trip to Goa Pawon. Goa Pawon terlatek dibawah Stone Garden. Sebenarnya, pintu masuk ke Stone Garden dan Goa Pawon berbeda. Bila dari Stone Garden, hanya tinggal menuruni bukit. Jalan ke sana lumayan curam, so be careful guys. 






Setelah explore Stone Garden dan Goa Pawon, kami beristirahat. Tiba-tiba papa Roger (bule yang ikut trip) ngelihat keramain jauh di seberang sana. Saat itu masih susana perayaan kemerdekaan. Yang namanya bule, mereka tertarik banget untuk ngelihat suasana 'kampung'. Dari situ, kami memutuskan untuk 'menginvasi' kampung tersebut. 

It's out of our plan, but's the the art of a trip I guess. We barged in to the hamlet, but in a good way. Penduduk sana pada senang karena 'bule masuk kampung' :p. Dan tentu saja bule-bule jadi sasaran masyarakat buat diajak photo photo (It's ssooooooo Indonesian). Karena sedang ada perayaan Agustusan, kami diajak ikut lomba tarik tambang. Tentu saja para bule ini seneng. So everyone's happy. :) :)


Joe, Roger and Will joined the 'Thug' of War Games 

And the result??? of course we lost to the locals :D :D. It was fun and we really enjoyed the moment. Kami makan siang dan ngobrol-ngobrol di sana . Karena beda rombongan, kami pun pulang lebih dahulu, dan naik lagi ke atas bukit untuk ke parkiran motor. Ternyata Joe dan Nicole (tunangan Joe) sudah lebih dahulu naik. Kami ngobrol-ngobrol sambil menikmati air kelapa muda. Joe dan Nicole bawa motor sendiri. They teach English at TBI Dago. It's nice to talk to them and they shared their experience in Couchsurfing. 

See you guys in the next trip :) :)




Thursday, February 3, 2011

Where In The World the Fairness Is?

 Well, it's been  along time I didn't blogging. Gue nulisnya gado-gado aja ya pake Inggris-Indonesia.
Talking about fairness, is everything fair in this world. Hmmmmmm let me rethink about it.

Thursday, January 6, 2011

Backpacking Glossary

TravellingBackpacking Glossary

"Glossary", atau "glosarium" dalam Bahasa Indonesia, adalah daftar kata atau istilah yang terkait dengan topik tertentu. Menyadari bahwa banyak istilah yang bersangkutan dengan backpacking dalam bahasa Inggris dan belum ada terjemahan Bahasa Indonesia-nya yang tepat (sehingga tidak semua orang familiar dengan istilah-istilah tersebut), kali ini saya akan mendaftar beberapa istilah tersebut.


B
BackpackersBackpack:
Ransel atau carrier yang digunakan para backpackerdalam melakukan perjalanan. Dapat dibilangbackpack adalah "rumah" para backpacker yang sedang melakukan perjalanan. Tujuan penggunaanbackpack adalah agar memudahkan mobilitas, tidak perlu menggeret-geret koper yang berat, terutama karena backpacking adalah kegiatan yang membutuhkan mobilitas tinggi (contoh: naik turun kendaraan umum, naik tangga di penginapan yang tidak memiliki fasilitas lift, dsb).


Backpacker:
Orang yang melakukan kegiatan backpacking dan berorientasi kepada low budget traveling atau melakukan perjalanan dengan dana terbatas.


Backpacking:
Kegiatan melakukan perjalanan dengan menggunakan backpack. Pada umumnya yang dicari dalam kegiatan backpacking adalah mencari pengalaman dan unsur petualangan dalam mengeksplorasi suatu tempat. Lihat di sini untuk definisi "backpacking" yang lebih mendalam.


Budget travel:
Istilah lain dari backpacking, intinya adalah melakukan perjalanan dengan biaya terbatas tanpa mengurangi unsur bersenang-senang sekaligus mencari pengalaman.


Budget/Low-cost airlines:
Maskapai penerbangan yang memberikan harga ekonomis dalam penjualan tiket pesawatnya, oleh karena itu fasilitas yang diberikan biasanya amat terbatas, apalagi bila dibandingkan maskapai penerbangan konvensional lainnya. Beberapa low-cost airlinesyang terkenal saat ini dan beroperasi di Indonesia adalah AirAsia, Jet Star, Tiger Airways, dan Cebu Pacific.




C
Career BreakCareer break:
Periode istirahat (time out period) dari pekerjaan.Career break umum ditemukan di UK dan US, dan sayangnya career break ini masih tidak umum dilakukan di Indonesia. Secara tradisional, career break digunakan untuk para ibu dalam membesarkan anak-anaknya, namun dewasa ini banyak digunakan untuk pengembangan pribadi/profesional, salah satunya adalah untuk melakukan perjalanan. Biasanya jangka waktu career break bervariasi, mulai dari sebulan hingga dua tahun. Sumber: Wikipedia
Couchsurfing:
CouchSurfing adalah jaringan pertemanan yang memiliki komunitas dengan minat yang sama, yakni traveling. CouchSurfing merupakan salah satu cara untuk berkeliling dunia dengan cara hemat dan seru. Para pejalan dapat menginap dengan gratis di rumah paracouchsurfer, timbal baliknya adalah Anda mendapatkan teman warga lokal dan pengalaman hidup seperti warga lokal. Selain CouchSurfing, adapula Hospitality Club yang memiliki konsep serupa.




D
DaypackDaypack:
Daypack adalah ransel yang ukurannya lebih kecil daribackpack/carrier. Digunakan para backpacker untuk perjalanan sehari-hari berkeliling kota. Tinggalkan backpack Anda yang berat di hostel, dan gunakan daypack untuk kemudahan mobilitas!



G

Gap YearGap year:
Konsep gap year serupa dengan career break. Namun pelakunya adalah pelajar yang baru lulus sekolah/kuliah dan menyediakan waktu lowong untuk melakukan perjalanan sebelum memulai sekolah lagi ataupun sebelum memasuki dunia kerja. Gap year ini amat umum dan dianjurkan di negara Barat. Destinasi perjalanan yang umum ditempuh adalah berkeliling Eropa atau Asia Tenggara. Sumber: Wikipedia


Globetrotter/globehopper:
Istilah untuk para pejalan yang seringkali melakukan perjalanan keliling dunia ke banyak negara.




H
HostelHostel:
Penginapan dengan harga ekonomis yang biasanya digunakan oleh para backpacker. Tipe kamar hostel ada dua jenis: private dandormitory. Pada umumnya hostel memiliki ruang bersama dan para pejalan dapat memasak sendiri. Living in a Hostel memiliki penjelasan yang cukup informatif mengenai jenis penginapan ini.



I

Independent travel:
Perjalanan independen adalah perjalanan tanpa menggunakan bantuan biro travel. Dari perencanaan perjalanan hingga perencanaan dana dilakukan sendiri oleh pejalan. Biasanya dilakukan oleh para pejalan yang menginginkan waktu lebih banyak dalam mengeksplor suatu tempat. Perjalanan independen ini umum dilakukan oleh parabackpacker.




R
RTW TripRTW trip:
Singkatan dari Round-The-World trip, yakni perjalanan mengelilingi dunia.




S
Sabbatical
:
Serupa dengan career break dan gap yearsabbatical adalah periode istirahat dari aktivitas wajib sehari-hari untuk fokus dalam mengembangkan diri secara pribadi maupun profesional.




T
Travel BugTravel bug:
Istilah yang artinya adalah dorongan kuat untuk terus melakukan perjalanan dan mengeksplor tempat-tempat baru.




V
Vagabond
:
Orang yang seringkali melakukan perjalanan dan nomaden, yakni tidak memiliki tempat tinggal yang tetap karena seringnya bepergian.




W
Wanderlust
:
Serupa dengan travel bugwanderlust adalah dorongan kuat untuk terus melakukan perjalanan dan mengeksplor tempat-tempat baru.
source: http://backpacker-notes.blogspot.com/2010/09/backpacking-glossary-part-1.html#comments

The Southern Garut Trip

The Southern Garut Trip


The Journey

It's Holiday time. Yeap, libur natal dan tahun baru yang cuma 10 hari sayang kalo cuma dihabisin buat leha-leha plus ngerjain tugas doang. So, tanggal 26 Desember kemaren, Aku, Frix, Putut dan Jefri pergi ke Pameungpeuk, ke rumahnya si Winky. Sayang sih cuma berempat, padahal pengennya semua Si 2008. Perjalanan jauh dan melelahkan di sambut dengan pemandangan yang breathaking.


Kami berangkat dari terminal Cicaheum, Bandung. Cukup lama kami menunggu bis yang langsung menuju kesana. Akhirnya bis pun tiba. Saat kami naek bis, wew !!!!!!!!!! Jangan bayangkan bis berAC bersih dan rapih sekelas Prima Jasa atau minimal bis biasa yang bersih dan rapih. Bis yang kami naiki dan bis 3/4 yang di dalamnya penuh dengan tumpukan sampah dan sisa makanan camilan para penumpang sebelumnya. Bahkan, ada juga bekas mun***** eaks arghhhhhh. But, we tried to enjoy our long journey. BTW, ini bis lucu juga, logonya smile dan warnanya pink, tapi rute perjalanannya sangat jauh dan terjal. Ga matching banget ha ha ha ha ha ha.

Perjalanan dari Bandung-Garut sih ga terlalu masalah sebab kami tertidur sepanjang perjalann he he he he he . Perjalann dari Garut-Pameungpek itu yang paling exciting. Perjalanan selama kurang lebih 4 jam dari Garut disuguhi pemandangan yang beathaking banget. Kami melewati perkebunan teh yang menghampar bagai karpat permadani hijau. Sangat-sangat segar dan memanjakan mata. Lalu, kami melewati kawasan bukit dan hutan dengan jalan yang berkelok-kelok dan landai. Agak ngeri juga jika melihat ke bawah, jurang semua. Tapi, landscape gunung gunung yang terhampar membuat semua ketakutan itu sirna. Pemandangan yang sangat indah. Sepertinya benar kata si Winky yang mengatakan jangan bertanya udah nyampe Pameungpeuk apa belum, bersabarlah.Pantat terasa sangat panas karena kami duduk selama 6 jam. Arggggghhhhh. Saat melewati kawasan Pameungpeuk, aroma pantai selatan Jawa Barat mulai terasa. Pameungpeuk dalam bayanganku adalah kota yang sedikit "ndeso" tapi ternyata adalah kota kecil yang cukup modern. Franchise mini market nasional tersebar di sana. Warnet bahkan distro pun ada di sana. Saat melawati pantai selatan, kami semua bersorak dan tak sabar untuk menikmatinya. Hamparan sawah luas yang terletak hanya beberapa meter dari bibir pantai menyajikan pemandangan yang sangat indah. Akhirnya, setelah menempuh perjalanan jauh dan terjal, serta melelahkan selama kurang lebih 9 jam kami tiba dengan selmat di rumahnya Winky. Di sana kami disambut dengan sangat baik oleh keluarganya Winky.




Pantai Gunung Geder

Pantai pertama yang kami datangi adalah Pantai Gunung Geder. Letaknya tak jauh dari rumahnya Winky. Kami berangkat sekitar jam setengah tujuh saat udaranya masih sejuk dankami berjalan sekitar 20 menit kesana. 


Saat tiba di sana, Woooww!!!!!!!!!!! This is the real bitch, eh salah I mean beach!!! ha ha ha . Pantainya bersih and the most important thing is the beach really quiet. No one there, only us. Aku, Si uda Jefri dan si Frix saling pamer kegilaan ha ha ha. Si Utut sibuk nyari angle buat di shoot sementara si Winky hanya mengawasi kami dari bibir pantai. Udah bosen kali y dia bermain di pantai, beda dengan kami yang 'norak' ha ha ha ha.




Pantainya bener-bener sepi. Serasa pantai pribadi dan kami bebas ngapain aja di sana. Just like Paradise.
Saat di sana, we're getting madPut off clothes and enjoy the bitch ( I mean beach) ha ha ha. Here're some of the photos (sorry agak narsis) he he he.











Pantai Gunung Geder berombak cukup besar, sesuai dengan karakteristik pantai selatan.Ombaknya yang cukup besar cocok untuk sekedar bermain-main. Sayang tidak ada satupun diantara kami yang membawa papan selancar. But, jangankan bawa papan selancar, berselancarnya aja g ada yang bisa ha ha ha ha. Pantai yang terletak di bibir paling selatan wilayah Jawa Barat ini menghadap langsung ke Samudara Hindia. Pasirnya tidak terlalu putih, namun halus. Ke arah sebelah timur pantai, pasirnya berwarna kehitaman sehingga terlihat indah berkilauan. Walaupun sepi, tampaknya pantai ini menarik minat para investor untuk mengembangkannya. Hal itu terlihat dari mulai dibangunnya beberapa fasilitas pendukung di sekitar pantai seperti pondok, warung-warung, tempat ibadah, MCK, dll. Semuanya dibangun permanen, beda dengan pantai-pantai lain di kawasan yang sama ynag hanya terbuat dari bamabu dan terkesan seaadanya sehingga terkesan "kumuh".

Setelah puas bermain di pantai, kami pun pulang lagi ke rumah Winky. Udara mlai terasa panas dan kulit kami pun terbakar. Hasilnya, kulit kami makin gosong ha ha ha , but it's OK. Perjalanan pulang ke rumah si Winky terasa sangat berat karena teriknya sinar matahari.

Saat tiba di rumah Winky, di sana sudah tersedia kelapa degan. It's really refreshing and recharge our energy ha ha ha ha. Setelah beristirahat sejenak, kami mandi, makan siang, dan tidur. Ha ha ha ha ha What a great holiday, free and cheap. Sorenya, kami pergi ke Pantai Sayang Heulang untuk bergabung dengan rekan-rekan HIMARIS yang lain. Ya, selain anak-anak B. Inggris 2008, tur ke Pameungpeuk ini juga diikuti anak-anak '09 dan '10. Mereka ada yang pergi naik motor dan sisanya bareng keluarga Zenith. Sebuah pondok di tepi pantai disiapkan Tiwi (anak '10) yang juga kecengannya PUtut, prikitiewww ha ha ha.


Pantai Sayang Heulang and Pantai Santolo

Sore sekitar jam lima kami pergi ke Pantai Sayang Heulang untuk bergabung dengan teman-teman yang lain. Saat tiba disana, udaranya agak mendung, sehingga kami tidak bisa menikmati sunset. Di pondok sudah tersaji kelapa degan dan ikna tongkol bakar hmmmmmm lezat. Karena angin bertiup kencang dan ombaknya basar dan tidak adanya lampu penerangan sekitar pantai, kami tidak bisa menikmati suasan pantai di malam hari. Namun setidaknya kami bisa membuat api unggun walau seadanya. Malamnya, udara bertiup sangat kencang dan dingin.




Paginya aku bangun lebih awal sehingga bisa menikmati sunrise. Menurut aku pribadi sih Pantai Sayang Heulang biasa saja. Pantainya berkarang, ombaknya besar, dan pasirnya kasar bercampur pecahan karang laut. Kurang cocok untuk bermain-main di sana. Namun, di sekitar pantai ini terdapat banyak pondok sederhana untuk sekedar menginap dan ganti baju. Saat kami kesana, pengunjungnya lumayan banyak walau tidak terlalu ramai.

Dari Pantai Sayang Heulang, kami berjalan kaki menuju Pantai Santolo. Ada dua cara untuk menuju Santolo dari Sayang Heulang. Bisa dengan berjalan kaki melewati pulau kecil atau cukup menyebrang dengan tongkang atau perahu kecil. Aku, Zenith, Tiar, Dimas, Nani, Nida, dan Fia menuju kesana dengan menyusuri pulau. Agak seram memang karena pulau kecil ini rimbun dan masih banyak satwa liarnya. Ada monyet, burung-burung, biawak, bahkan ular. Sangat khas pulau tropis pinggir pantai.











Pantai Santolo lebih indah dibandingkan Pantai Sayang Heulang. Pasirnya halus dan pantainya melengkung seperti bulan sabit. Sangat indah. Di sekitar pantai terdapat gundukan batu yang berfungsi menahan ombak. Ya, ombak di pantai ini cukup besar. Pantai ini lebih ramai di banding pantai-pantai sebelumnya. Di sana terdafpat berbagai fasilitas walau seadanya seperti penyewaan pelampung dan bahkan ada juga banana boat. Sayang harganya cukup mahal untuk kantong kami. Di sekitar pantai terdapat banyak warung-warung dan saran MCK. Sayang penataannya kurang baik sehingga terkesan kumuh dan seaadanya. Jika saja dibenahi lebih baik, mungkin akan pantai akan jauh terlihat lebih indah. Sayang di Pantai ini tidak terdapat banyak pondok untuk menginap. Di sini juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tadinya aku pengen beli ikan, namun karena ribet bawanya, jadi cuma beli ikan asin kakap merah buat oleh-oleh orang rumah.























Pulang dari Pantai Santolo kami kembali lagi ke pondok di Sayang Heulang. Kami menaiki perahu kecil. Pemandangannya  cukup indah, kami menyusuri pulau kecil tadi. kami melihat banyak monyet bergelantungan. Sangat eksotis ha ha ha. Dengan hanya membayar Rp. 5000 kami puas menyusuri pulau tadi.
Sebelum pulang, aku dan Rainy berfoto-foto dulu di Sayang Heulang. Lumayan buat nambah-nambahin koleksi he he he he he.

Menjelang siang, kami pun kembali ke rumah Winky untuk Pamitan. Selain itu bis terakhir dari sana berakngat jam 11. kalo kelewt, terpaksa kami harus menginap lagi. AKhirnya kami pun pulang ke Bandung. Eh saat kami pulang, kami malha diberi ongkos pulang sama mamanya Winky. Duh, kami semakin ngerasa g enak coz udah banyak ngerepotin Winky. Many thanks so much for Winky's family for the kindness to us during we we were there. Jangan kapok ya menampung kami lagi ha ha ha ha ha

At Jakarta Old City, August 2010

At Jakarta Old City, August 2010












I went to Jakarta Old city with Yuzha and Ririn. We were in Jakarta for having internship program. I had my internship program in Indovision, and Yuzha and Ririn in Bank Indonesia, Jakarta. It was to visit Jakarta Old city. We left from Yuzha's house in Cibubur. Then, we took Busway to Jakarta Old city. It was a tiring and long journey to get there; however, we we were there all got even. First, We went to Museum Bank Mandiri. We took some photograph there. Then, we continued our trip to Museum Fatahillah. There were so many visitors there, not only local people, but also foreigners. We had lunch in food court there. Before we went home, we visited museum keramik. The place is good, but it doesnt manage well. It was great moment during having internship program.